Menurut Suprihayono (2007) wilayah pesisir
adalah wilayah pertemuan antara daratan dan laut ke arah darat wilayah pesisir meliputi
bagian daratan, baik kering maupun terendam air, yang masih dipengaruhi oleh
sifat-sifat laut seperti pasang surut, angin laut, dan perembesan air asin.
Sedangkan ke arah laut wilayah pesisir mencakup bagian laut yang masih
dipengaruhi oleh proses alami yang terjadi di darat seperti sedimentasi dan
aliran air tawar, maupun yang disebabkan karena kegiatan manusia di darat
seperti penggundulan hutan dan pencemaran.
Pengertian wilayah pesisir menurut
kesepakatan terakhir internasional adalah merupakan wilayah peralihan antara
laut dan daratan, ke arah darat mencakup daerah yang masih terkena pengaruh
percikan air laut atau pasang surut, dan ke arah laut meliputi daerah paparan
benua (continental shelf) (Dahuri, dkk, 2001). Pada ekosistem pesisir tersebut
dibagi dua jenis yaitu ekosistem alami dan ekosistem buatan. Pada ekosistem
alami terdapat di wilayah pesisir antara lain adalah terumbu karang (coral reefs), hutan mangrove, padang
lamun Sedangkan ekosistem buatan antara lain berupa tambak, sawah pasang surut,
kawasan pariwisata (Dahuri, Rais, Ginting dan Sitepu, 2004).
Pada essay ini akan dibahas terkait ekosistem
pesisir alami yakni permasalahan yang ada pada ekosistem pantai tanjung jumlai
di Kabupaten Penajam Paser Utara, sebelumnya definisi pantai adalah batas
antara wilayah yang bersifat daratan dengan wilayah yang bersifat lautan.
Dimana daerah daratan adalah daerah yang terletak diatas dan dibawah permukaan
daratan dimulai dari batas garis pasang tertinggi. Sedangkan daerah lautan
adalah daerah yang terletak diatas dan dibawah permukaanlaut dimulai dari sisi
laut pada garis surut terendah, termasuk dasar laut dan bagian bumi dibawahnya
(Triadmodjo,1999).
Seperti yang di sebutkan pada
website resmi Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi
Kalimantan Timur, Pantai Tanjung Jumlai mempunyai lebar 100 sampai 150 meter
dengan bentangan gari pantai sepanjang 15 kilometer membujur dari Kelurahan
Tanjung Tengah, Saloloang, Kampung Baru dan Pejala, Kecamatn Penajam.
Kawasan pantai ini terkenal karena eksotis
panoramanya, yang didukung pasir kwarsa kasar yang ada di kawasan itu, sehingga
dasar laut dapat terlihat jelas. Bahkan ahli geologi laut dari sebuah Yayasan
Pesisir yang pernah menangani kawasan ini menyebutkan, keindahannya sangat
jarang ditemui di pantai lain di wilayah perairan Indonesia. Dikawasan ini juga
tersedia beberapa hectare arealnya sebagai tempat hiking (Perkemahan) dengan
panorama alam lautnya, tetapi itu beberapa tahun yang lalu. Nyatanya sekarang
pantai tanjung jumlai sudah tidak seindah itu,
Pantai tanjung sekarang memiliki kondisi yang
buruk dalam segi keindahan maupun segi fasilitas umum. Kurangnya perhatian
pemerintah dan juga kesadaran pengunjung memuat lingkungan pantai menjadi
kotor, banyak sampah – sampah plastic yang bisa kita jumpai di sepanjang
pantai, belum lagi ketika hari – hari libur, tentunya akan sangat banyak sampah
yang di hasilkan di pantai tanjung jumlai ini, dikarenakan jumlah pengunjung
yang sangat ramai, di tambah juga wisata pantai tanjung jumlai ini tidak memeiliki
petugas kebersihan yang bertanggung jawab akan kebersihan pantai tersebut, di
tambah juga dengan minimnya fasilitas persampahan yang ada di kawasan tersebut,
hanya sedikit tempat sampah yang di miliki kawasan wisata tanjung jumlai yang
bisa di bilang sangat kurang jumlah tempat sampahnya karena selain jumlah
pengunjung yang sangat ramai dikunjungi apabila hari – hari libur sekolah dan
nasional.
Abrasi adalah proses dimana
terjadi pengikisan pantai yang disebabkan oleh tenaga gelombang laut dan arus
laut yang bersifat merusak. Abrasi atau kata lain biasa disebut erosi pantai.
Kerusakan garis pantai tersebut dikarenakan terganggunya keseimbangan alam
daerah dipantai tersebut. Dan meski Abrasi dapat disebabkan oleh gejala alami
tapi manusia lah yang dijadikan sebagai penyebab utama terjadinya abrasi.
Abrasi ini dapat terjadi kerena beberapa faktor antara lain, faktor alam,
faktor manusia. Akibat dari abrasi ini akan menyebabkan pantai menggetarkan
batuan ataupun tanah dipinggir pantai sehingga lama-kelamaan akan berpisah
dengan daratan dan akan mengalami abrasi pantai. Proses terjadi Abrasi yaitu
pada saat angin yang bergerak dilaut menimbulkan arus serta gelombang mengarah
ke pantai, sehingga apabila proses ini berlangsung lama akan mengikis pinggir
pantai.
Pantai tanjung jumlai sudah
mengalami abrasi, pastinya akan semakin bertambah luas jika tidak segera
ditangani oleh pemerintah, salah satu pencegahan abrasi tersebut bisa
menggunakan cara penanaman pohon mangrove, atau dalam arti lain hutan mangrove,
atau juga bisa di buat ombak, akan tetapi dana yang di butuhkan sangatlah
mahal. Tetapi sudah menjadi kewajiban pemerintah untuk mengelola sumber daya
alamnya dengan sebaik mungkin, karena merupakan sebuah asset yang harus di jaga
oleh pemerintah, pariwisata juga apabila di kelola dengan baik bisa menjadi
tambahan pendapatan ekonomi daerah yang jumlahnya cukup besar di lihat dari
jumlah pengunjung yang ada.