Pages

Rabu, 04 November 2015

Pertumbuhan Ekonomi dan Kerusakan Lingkungan

    Meskipun zaman sekarang lebih sering dikatakan sebagai zaman ketika manusia bisa membangun tanpa menyebabkan kerusakan pada alam, masih juga terdapat banyak pandangan keras yang menentang anggapan demikian. Pembangunan mengutamakan pertumbuhan ekonomi, dan pertumbuhan ekonomi tidak dimungkinkan jika tidak ada industri yang rakus mengonsumsi sumber-sumber energi. Dan saat ini, keragaman barang yang dibutuhkan manusia telah berkembang secara drastis dibandingkan dengan masa lalu.  Manusia memerlukan kebutuhan hidup yang tidak hanya menyangkut barang-barang primer seperti pangan dan papan tapi juga beragam fasilitas dan barang-barang mewah lain seperti handphone, laptop, mobil, dan sebagainya. Menyediakan manusia dengan barang-barang yang beraneka ini memerlukan eksploitasi sumber-sumber alam. Akibatnya, sumber-sumber energi yang kita gunakan saat ini menyebabkan polusi sehingga pertumbuhan ekonomi hampir tidak dapat menghindarkan diri dari kerusakan lingkungan.

    Salah satu aspek dari pertumbuhan ekonomi yang paling berpengaruh terhadap lingkungan adalah pendirian pabrik-pabrik industri besar yang dimaksudkan untuk menghasilkan lebih banyak barang dan produk dengan produksi yang lebih tinggi. Pabrik-pabrik ini menghasilkan banyak limbah baik dalam bentuk cair maupun gas. Limbah cair sering dibuang di sungai atau pun danau air tawar, sedangkan gas buang dilepaskan ke atmosfir.  Limbah cair menyebabkan polusi air yang merusak ekosistem perairan. Gas buang menimbulkan polusi di atmosfir yang dalam jangka panjang akan berdampak pada kesehatan bagi manusia dan binatang juga yang lebih jelas akan menimbulkan efek global warming. Gas buang industri ini juga menyebabkan penurunan kualitas lapisan ozon yang merupkan salah satu penyebab dari pemanasan global.

    Sumber-sumber energi yang umumnya digunakan saat ini dianggap sebagai penyebab polusi terbesar bagi lingkungan hidup. Tingkat pertumbuhan industri yang intensif juga menyebabkan konsumsi energi yang terus meningkat. Orang bisa saja mengatakan bahwa solusinya terletak pada penggunaan dari apa yang disebut sebagai sumber-sumber energi terbarukan seperti gelombang laut, geothermal, atau angin. Sumber-sumber energi ini lebih disukai karena ramah lingkungan, namun di saat bersamaan mereka memiliki beberapa kekurangan yang kritikal. Salah satunya adalah instalasinya yang berbiaya sangat mahal. Di samping itu, energi ini kurang efektif ketimbang energi fosil dan memerlukan kemauan politik yang kuat untuk memulainya. Beralih dari satu sumber energi ke sumber energi lain juga memerlukan waktu lama yang harus ditanggung manusia untuk mendukung peralihan ini. Di negara kita negara yang demokratis, meyakinkan orang untuk menerima sumber energi alternatif ini merupakan tantangan yang tidak mudah ditaklukkan.

Secara simultan, seandainya diterapkan, sumber-sumber energi terbarukan masih belum dapat memecahkan persoalan dari kerusakan lingkungan yang ditimbulkan. Untuk menghasilkan energi yang menguntungkan secara ekonomi, misalnya dengan menggunakan sumber-sumber geothermal atau gelombang air, kadang-kadang memunculkan penyimpangan alam di mana sumber energi tersebut dibangun. Penyimpangan ini mahal dan berdampak buruk yang mendasar pada lingkungan. Penerapan energi angin memerlukan penghambatan arus angin yang mengalir secara alami guna mendapatkan kekuatan arus angin yang diharapkan dan yang kita tau sekarang ini angin di daerah kalimantan timur ini tidaklah cukup untuk menghasilkan energi yang berbahan dasar angin, jadi kita bukannya tidak bisa memanfaatkan sumber daya ini tetapi lebih tepatnya belum memadai. Beda lagi kalau di gunakan di daerah sekitaran pantai yang tenaga anginnya jauh lebih kencang daripada di daerah kalimantan khususnya balikpapan.

  Bisa kita lihat, pertumbuhan ekonomi terkait dengan kerusakan lingkungan, dan pada tingkat pembangungan sekarang ini, manusia sulit menolak untuk tidak menyakiti alam. Hal ini disebabkan oleh berbagai faktor seperti belum dapat menggunakan sumber-sumber energi alternatif dan mahalnya sumber-sumber ini untuk dibangun. Namun alasan yang paling penting adalah bahwa pertumbuhan ekonomi yang terus-menerus menyebabkan peningkatan tingkat produksi industri. Semakin banyak produksi industri, semakin banyak sumber-sumber energi fosil yang dibutuhkan. Karena penggunaan energi ini menyebabkan polusi yang parah, dapat disimpulkan bahwa pertumbuhan ekonomi tidak terpisahkan dari kerusakan terhadap lingkungan
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar