Pertumbuhan Ekonomi dan Kerusakan Lingkungan
Salah satu aspek dari
pertumbuhan ekonomi yang paling berpengaruh terhadap lingkungan adalah
pendirian pabrik-pabrik industri besar yang dimaksudkan untuk menghasilkan
lebih banyak barang dan produk dengan produksi yang lebih tinggi.
Pabrik-pabrik ini menghasilkan banyak limbah baik dalam bentuk cair maupun gas.
Limbah cair sering dibuang di sungai atau pun danau air tawar, sedangkan gas
buang dilepaskan ke atmosfir. Limbah
cair menyebabkan polusi air yang merusak ekosistem perairan. Gas buang menimbulkan
polusi di atmosfir yang dalam jangka panjang akan berdampak pada kesehatan bagi
manusia dan binatang juga yang lebih jelas akan menimbulkan efek global warming. Gas buang industri ini juga menyebabkan penurunan
kualitas lapisan ozon yang merupkan salah satu penyebab dari
pemanasan global.
Sumber-sumber energi yang umumnya digunakan saat ini dianggap sebagai penyebab polusi
terbesar bagi lingkungan hidup. Tingkat pertumbuhan industri
yang intensif juga menyebabkan konsumsi energi yang terus meningkat. Orang bisa
saja mengatakan bahwa solusinya terletak pada penggunaan dari apa yang disebut
sebagai sumber-sumber energi terbarukan seperti gelombang laut,
geothermal, atau angin. Sumber-sumber energi ini lebih disukai karena ramah
lingkungan, namun di saat bersamaan mereka memiliki beberapa kekurangan yang
kritikal. Salah satunya adalah instalasinya yang berbiaya sangat mahal. Di
samping itu, energi ini kurang efektif ketimbang energi fosil dan
memerlukan kemauan politik yang kuat untuk memulainya. Beralih dari satu sumber
energi ke sumber energi lain juga memerlukan waktu lama yang harus ditanggung
manusia untuk mendukung peralihan ini. Di negara kita negara yang demokratis, meyakinkan orang
untuk menerima sumber energi alternatif ini merupakan tantangan yang tidak
mudah ditaklukkan.
Secara simultan,
seandainya diterapkan, sumber-sumber energi terbarukan masih belum dapat
memecahkan persoalan dari kerusakan lingkungan yang ditimbulkan. Untuk
menghasilkan energi yang menguntungkan secara ekonomi, misalnya dengan
menggunakan sumber-sumber geothermal atau gelombang air, kadang-kadang
memunculkan penyimpangan alam di mana sumber energi tersebut dibangun. Penyimpangan ini
mahal dan berdampak buruk yang mendasar pada lingkungan. Penerapan energi angin
memerlukan penghambatan arus angin yang mengalir secara alami guna mendapatkan
kekuatan arus angin yang diharapkan dan yang kita tau sekarang ini angin di daerah kalimantan timur ini tidaklah cukup untuk menghasilkan energi yang berbahan dasar angin, jadi kita bukannya tidak bisa memanfaatkan sumber daya ini tetapi lebih tepatnya belum memadai. Beda lagi kalau di gunakan di daerah sekitaran pantai yang tenaga anginnya jauh lebih kencang daripada di daerah kalimantan khususnya balikpapan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar