Pages

Senin, 09 November 2015

Seputar Perencanaan dan Komunikasi

Komunikasi ? apa itu Komunikasi ? kita sering mendengar istilah komunikasi bukan tetapi kita kurang bisa memahami apa arti komunikasi sebenarnya, disini saya akan menjelaskan apa itu komunikasi dan apa saja komunikasi itu.
Komunikasi adalah Communicatio berasal dari kata communis berarti sama dan Komunikasi adalah proses penyampaian pesan dari sumber (pemberi/komunikator) kepada penerima (komunikan) melalui saluran (media) dan sebaliknya. Dan menurut Everett M. Rogers Komunikasi adalah suatu proses dimana yang terlibat, menciptakan dan berbagi informasi satu sama lain untuk mencapai saling pengertian. Lalu menurut Keith Davis Komunikasi adalah proses penyampaian informasi dan pengertian dari seorang kepada orang lainnya. Selanjutnya adalah pembagian komunikasi. Komunikasi menurut cara penyampaiannya dibagi menjadi 2 yakni yang pertama komunikasi lisan dan yang kedua komunikasi tertulis, adapun contoh komunikasi lisan seperti : dialog, dan telepon kemudian contoh dari komunikasi tertulis seperti : surat,naskah, gambar, spanduk. Dan komunikasi menurut kelangsungannya juga dibagi menjadi dua yang pertama komunikasi langsung dan yang kedua komunikasi tidak langsung, contoh komunikasi langsung yaitu : dialog dan konsultasi sedangkan komunikasi tidak langsung seperti telepon, chatting, SMS. Lalu ada lagi komunikasi menurut prilaku yang di bagi menjadi dua juga yang pertama komunikasi formal semisal rapat kerja, seminal, konferensi, dan kemudian yang kedua adalah komunikasi informal seperti kita bicara kepada sesame teman atau lebih tepatnya tidak di ikat aturan. Dan selanjutnya ada komunikasi non formal yaki campuran antara komunikasi formal dan informal dalam artian santai tetapi serius seperti contoh komunikasi individu dalam kelompok organisasi. Dan yang terakhir ada komunikasi menurut aliran informasi, yang pertama adalah komunikasi satu arah yakni komunikasi satu pihak saja dan komunikasi ini terjadi karena kondisi darurat lalu biasanya komunikasi ini berbentuk Bahasa perintah. Dan selajutnya komunikasi dua arah yakni komunikasi yang bersifat timbal balik atau salin terbuka, dan biasanya terjadi karena adanya pertukaran informasi, gagasan, ide ataupun pendapat. Kemudian adalagi komunikasi ke atas yakni komunikasi bawahan dengan atasannya, lalu komunikasi ke bawah yakni komunikasi bawahan dengan atasan, dan yang terakhir ada komunikasi ke samping yaitu komunikasi kepada orang yang memiliki kedudukan sejajar.
Lalu bagaimana komunikasi dalam bidang perencanaan wilayah dan kota ? komunikasi dalam perencanaan wilayah dan kota biasanya dilakukan untuk pendekatan kepada masyarakat tentang sebuah rencana yang telah di buat oleh seorang planner, jika kita tidak bisa berkomunikasi dengan baik, bagaimana bisa kita sebagai seorang planner akan meyakinkan kepada masyarakat bahwa rencana kita terhadap suatu kota akan terwujud ? jadi dalam bidang perencanaan wilayah dan kota komunikasi tidak hanya di butuhkan untuk melakukan pendekatan kepada masyarakat tetapi juga dilakukan untuk presentasi tentang suatu konsep perencanaan.
Tidak lepas dari bidang perencanan wilayah dan kota, seorang planner dalam merencanakan suatu wilayah jelas membutuhkan sebuah peta. Lalu apa pengertian dari peta itu sendiri. Peta adalah sebuah alat peraga penyampaian ide gambaran kenampakan bentuk muka bumi (Sandy, 1986). Sedangkan pendapat lain mengakatan bahwa peta memiliki arti gambaran konvensional permukaan bumi yang diperkecil dan kenampakannya dilihat dari atas (Erwin Raisz). Lalu apa hubungannya atau apa pentingnya peta bagi seorang planner ? jawabannya sangat penting sekli karena peta adalah salah satu media komunikasi informasi ruang dan juga sebagai media untuk membantu pekerjaan, seperti konstruksi jalan, navigasi, dan peta juga bisa membantu seorang planner dalam membuat sebuah desain missal desain tata ruang wilayah, ataupun desain jalan sekalipun, dan yang tidak kalah pentingnya lagi peta sebagai salah satu media data, misalkan perhitungan volume, evaluasi lahan dll. Jadi peta sangat penting bagi seorang planner atau bisa di bilang sebagai salah satu bahan perencanaan.
Selanjutnya ada macam peta, klasifikasi peta dibagi menjadi tiga yaitu peta berdasarkan bentuk, berdasarkan sifat, dan berdasarkan skala. Lalu dalam pembagian peta berdasarkan sifat ada peta topografi yaitu peta yang bersifat umum dan mengandung unsur-unsur alam seperti gunung,sugai,danau,laut,vegetasi,garis pantai, dan jalan, dan peta topografi ini menunjukkan rupa bumi, kemudian selanjutnya ada peta tematik yaitu peta yang bersifat selektif dan hanya mengandung unsur satu topik seperti penggunaan lahan dan rawan bencana, dan pete sistemik ini hanya menapilkan informasi khusus atau spesifik. Dan selanjutnya pembagian peta berdasarkan bentuk ada dua jenis peta yakni peta garis yaitu peta yang manggambarkan bayangan permukaan bumi pada peta yang terdiri atas garis, titik dan area yang dilengkapi teks dan symbol sebagai tambahan informasi. Kemudian ada peta foto /citra yaitu bayangan permukaan bumi yang disajikan dalam bentuk foto yang merupakan informasi yang berasal dari satelit, sebagai contoh : google earth. Dan selanjutnya ada pembagian peta berdasarkan skala ada peta skala besar yaitu peta yang memiliki skala kurang dari 1 : 10.000 di gunakan untuk wilayah yang relative tidak luas seperti wilayah suatu kelurahan atau kecamatan. Kemudian ada peta skala sedang yaitu peta yang memiliki skala antara 10.000 – 100.000 digunakan untuk menggambarkan daerah yang agak luas seperti wilayah suatu provinsi. Dan yang terakhir peta skala kecil yaitu peta yang menggunakan skala antara 100.000 – 1.000.000 digunakan untuk menggambarkan daerah yang cukup luas biasanya berupa wilayah provinsi dan Negara.
Karena peran pentingnya peta bagi seorang planner sebagai komunikasi visual, peta memiliki komponen – komponen yang harus ada dalam suatu peta yaitu Judul peta, peta harus diberi judul yang mencerminkan isi dan jenis peta yang akan di tunjukkan. Judul peta biasanya di letakkan di bagian tengah atas peta. Kemudian ada penunjuk arah atau mata angin yang di gunakan sebagai penunjuk arah atau orientasi peta. Tanda ini biasanya diletkkan di sebelah kiri atas atau di tempat kosong agar tidak mengganggu induk petanya. Selanjutnya ada skala peta, skala peta adalah perbandingan antara pada peta dengan jarak horizontal sebenarnya di lapangan dan berdasarkan jenisnya dibedakan menjadi dua macam, yaitu : skala angka atau numeris, yaitu skala yang dinyatakan dalam bentuk bilangan bulat atau pecahan. Contoh 1:25.000 berarti 1 cm jarak pada peta = 25.000 cm (250m) jarak yang sebenarnya di lapangan. Yang kedua yatu skala grafis contoh: berarti tiap bagian sepanjang blok garis mewakili 1 km jarak sebenarnya. Kemudian ada legenda, legenda adalah kolom keterangn yang berisi tentang symbol – symbol pada peta yang digunakan agar lebih mudah difahami pembaca. Pada umumnya di letakkan di sudut kiri bawah peta. Kemudian ada garis kerangka dan garis tepi peta yang pada umumnya disajikan garis – garis kerangka dan garis tepi peta. Garis kerangka merupakan garis – garis yang terdapat pada muka peta, dan garis tepi merupakan garis yang membatasi wilayah yang dipetakan, pada umumnya dibuat rangkap dua, kolom tengahnya digunakan untuk penulisan koordinat dan waktu pada wilayah peta tersebut. Penyajian garis kerangka dan garis tepi biasaya dalam bentuk garis grtikul atau garis grid. Penggunaan garis gratikul biasanya untuk peta skala kecil dan peta skala besar biasanya menggunakan garis grid. Perpotongan dua garis gratikul merupakan pernyatan posisi lintang dan bujur suatu titik di permukaan bumi. Kemudian ada sumber data dan tahun pembuatan peta, sumber data diperlukan untuk mengetahui sumber peta tersebut diperoleh dan tahun pembuatan peta berguna untuk mengetahui tahun pembuatan peta tersebut, terutama pada peta – peta yang menggambarkan keadaan wilayah yang cepat berubah. Kemudian ada inset yang memiliki arti gambar peta yang berada di luar peta utama tetapi masih berada di dalam garis tepi dengan ukuran lebih kecil. Inset berfungsi sebagi petunjuk lokasi suatu daerah terhadap daerah sekitarnya yang lebih luas. Kemudian Simbol dan tata warna, symbol merupakan tanda – tanda khusus yang umum diguanakn untuk ewakii keadaan sebenarnya. Symbol peta di bagi menjadi 4 bagian yaitu: symbol titik dapat dibedakan atas 3 yaitu: symbol piktoral ( symbol gambar ) yaitu symbol yang berupa gambar seperti keadaan sebenrnya, symbol geometric yaitu symbol yang berupa bangun matematika, symbol huruf yaitu yang berupa bentuk huruf yang di ambil huruf pertama atau kedua dengan nama unsur yang di gambarkan.
Symbol garis. Symbol pada peta yang menggunakan garis untuk menunjukkn suatu objek di permukaan bumi. Garis juga digunakan untuk menunjukkan perbedaan tingkat kualitas, yang dikenal dengan isolines. Berikut ini macam – macam isolines: kontur yaitu garis yng menunjukkan ketinggian yang sama, isohyet yaitu garis dengan jumlah curah hujan sama., isobar yaitu garis dengan tekanan udara sama, isogon yaitu garis dengan deklinasi magnet yang sama, isotherm yaitu garis denganangka suhu sama, isopleth yaitu garis yang menunjukkan angka kuntitas yang bersamaan. Simbol wilayah. Symbol dalam peta yang digunakan untuk menunjukkan objek di permukaan bumi seperti pemukiman, areal pertanian,perkebunan, dan lain sebagainya. Symbol warna, BIRU: symbol perairan, misalnya sungai,danau, dan laut. HIJAU: symbol vegetasi, dataran rendah, dan hutan. COKELAT: symbol daerah kontur, daerah pegunungan. KUNING: symbol untuk daerah kering, daerah dataran tinggi. MERAH: symbol untuk daerah yang panas dan unsur peta yang penting lainnya, misalnya jalan kota. HITAM: symbol untuk penanaman objek pada peta, misalnya judul peta, nama kota, gunung, laut, dan semua unsur geografi. Symbol warna biasanya digunakan untuk mempertegas informasi suatau daerah, umumnya digunakan pada peta berwarna
          Dan dari semua data di atas seorang planner akan menghasilkan produk – produk perencanaan yang dibagi menjadi dua, yang pertama adalah produk utama (diperintahkan menurut undang-undang ) dan produk pelengkap (tidak diperintahkan melalui undang – undang):
Produk utama :
–  RPJP (Rencana Pembangunan Jangka Panjang), RPJM (Rencana Pembangunan Jangka Menengah), RKPD (Rencana Kerja Perangkat Daerah), RENSTRA (Rencana Strategis), SKPD (Satuan Kerja Perangkat Daerah)
–  RTRW (Rencana Tata Ruang Wilayah), Rencana Rinci Tata Ruang, Rencana Kawasan Strategis, dll
Produk pelengkap :
–   Master plan kawasan, master plan kegiatan pembangunan.dll.
–   Rencana khusus sektoral : SISTRANAS , TATRAWIL, RIPPDA

     Sedangkan peta pada produk perencanaan ada berbagai macam seperti RTRW nasional, RTRW provinsi, RTRW kota, RTRW kabupaten, RDTRK (), RTBL (), sedangkan perbedaan  visualisasi masing – masing peta terlihat pada bentuk digitasinya. Sedangkan muatan – muatan pada setiap berbeda antara satu dengan yang lain, yang pertama RTRW nasional memuat tentang Rencana Struktur Ruang Wilayah Nasional, Rencana Pola Ruang Wilayah Nasional, Penetapan Kawasan Strategis Nasional, Arahan Pemanfaatan Ruang Wilayah Nasional. Yang kedua RTRW Provinsi memuat tentang Rencana Struktur Ruang Wilayah Provinsi, Rencana Pola Ruang Wilayah Provinsi, Penetapan Kawasan Strategis Provinsi, Arahan Pemanfaatan  Ruang Wilayah Provinsi. Dan selanjutnya ada RTRW kabuaten yang memuat tentang: Rencana Struktur Ruang Wilayah Kab/Kota, Rencana Pola Ruang Wilayah Kab/Kota, Penetapan Kawasan Strategis Kab/Kota, Arahan Pemanfaatan Ruang Wilayah Kab/Kota. Kemudian ada RDTK yang di dalamnya terdapat Rencana Pola Ruang Wilayah Provinsi, Rencana Jaringan Prasarana, Penetapan bagian wilayah perencanaan yang diprioritaskan, Peraturan zonasi. Terakhir ada RTBL yang mencakup Rencana umum dan panduan rancangan, dan dari semua peta di atas kita bisa mearik kesimpulan bahwa semakin kecil peta kawasan maka semakin detail info data pada peta tersebut.

peta RTRW NASIONAL
peta RTRW Provinsi
peta RTRW Kabupaten


Peta RTRW Kabupaten

      Sedangkan untuk penyebaran informasi produk perencanaan bisa melalui media informative yang bisa di jangkau oleh semua kalangan, bukan hanya saja kalangan menengah ke atas yang bisa memahami apa itu produk perencanaan namun juga masyarakat kalangan menengah kebawah, jadi bisa menggunakan media seperti, poster, video, animasi, spanduk atau yang lainnya seperti contoh poster di bawah ini
Poster Perencanaan


          Dan tools atau aplikasi untuk membuat produk – produk perencanaan ada banyak diantaranya ada corel draw yang biasanya digunakan untuk membuat poster perencanaan, lalu kemudian ada sketch up yang biasa di gunakan dalam pembuatan sketch tata ruang pada konsep perencanaan selanjutnya ada autocad yang berguna untuk digitasi peta, kemudian ada juga arcgis yang fungsinya sama untuk digitasi peta tetapi ada perbedaan antara autocad dan arcgis, perbedaannya yaitu terletak pada database, kalua di autocad tidak bisa meginput database langsung, sedangkan kalua di arcgis bisa langsung menginput database ke dalam peta tersebut, 
jadi mungkin itu kira – kira yang saya bisa bahas dalam post kali ini.



Rabu, 04 November 2015

Institut Teknologi Kalimantan (ITK)
   Adalah perguruan tinggi negeri yang telah diresmikan pendiriannya pada tanggal 6 Oktober 2014 oleh Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono. Kampus ITK berada di kota Balikpapan, Kalimantan Timur, Indonesia. Proses pendirian ITK berawal dari keinginan pemerintah untuk memenuhi kebutuhan SDM Teknik di luar pulau Jawa. Pada tahun 2011 Dirjen Dikti mengundang perwakilan dari Institut Teknologi Sepuluh Nopember, Surabaya untuk memulai studi kelayakan pendirian institut teknologi di Kalimantan. ITS kemudian membentuk tim untuk melakukan studi kelayakan pembangunan sebuah Institut Teknologi di Kalimantan. Sebelum itu, pemerintah provinsi Kalimantan Timur telah menyanggupi untuk membantu pembangunan Institut Teknologi tersebut dengan menyediakan lahan seluas 300 Ha di Balikpapan, tepatnya di jalan Soekarno Hatta KM 15 (Jl. Sungai Wain), kelurahan Karang Joang. Melalui Forum FGD yang diselenggarakan di Balikpapan dan Samarinda oleh tim Studi Kelayakan dari ITS, tercetuslah nama Institut Teknologi Kalimantan, ITK. Hasil studi kelayakan tersebut, ditindaklanjuti dengan dimulainya pembangunan gedung ITK dan penerimaan mahasiswa ITK pada tahun 2012.
Pada penerimaan mahasiswa angkatan pertama tersebut, ITK menyediakan lima jurusan, yaitu Jurusan Teknik Mesin, Teknik Elektro, Teknik Kimia, Teknik Sipil, dan Teknik Perkapalan, dengan kuota masing-masing jurusan 20 orang. Jalur penerimaan mahasiswa ITK tersebut dilakukan melalui Seleksi Masuk ITK (SMITeK) yang merupakan hasil kerjasama antara ITS dan Pemprov Kaltim. Seluruh mahasiswa berasal dari provinsi Kaltim dan mendapatkan beasiswa Kaltim Cemerlang. Pada tahun 2013, ITK kembali melaksanakan SMITeK, dengan membuka jalur Mandiri Nasional untuk calon mahasiswa yang berasal dari luar Kaltim. Selain itu, juga dibuka lima jurusan baru, yaitu Jurusan Teknik Material dan Metalurgi, Fisika, Matematika, Sistem Informasi, dan Jurusan Perencanaan Wilayah dan Kota.
Tahun 2015 ini, ITK kembali mengadakan seleksi masuk ITK (SMITeK) melalui dua jalur, yaitu jalur Mandiri dan jalur SBMPTN. Seleksi Lokal Berbeasiswa Pemprov Kaltim dan Seleksi Nasional (melalui skor nilai SBMPTN). Pada tahun ini pula ITK diresmikan sebagai Perguruan Tinggi Negeri (PTN). Pada tanggal 12 Oktober 2014, dilakukan pelantikan Rektor ITK pertama di Jakarta. Terpilih sebagai Rektor I ITK adalah Prof. Sulistijono, DEA, Dosen Jurusan Teknik Material dan Metalurgi Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya.