Komunikasi ?
apa itu Komunikasi ? kita sering mendengar istilah komunikasi bukan tetapi kita
kurang bisa memahami apa arti komunikasi sebenarnya, disini saya akan menjelaskan
apa itu komunikasi dan apa saja komunikasi itu.
Komunikasi
adalah Communicatio berasal dari kata communis berarti sama dan Komunikasi
adalah proses penyampaian pesan dari sumber (pemberi/komunikator) kepada
penerima (komunikan) melalui saluran (media) dan sebaliknya. Dan
menurut Everett M. Rogers Komunikasi
adalah suatu proses dimana yang terlibat, menciptakan dan berbagi informasi satu
sama lain untuk mencapai saling pengertian. Lalu menurut Keith Davis Komunikasi adalah proses
penyampaian informasi dan pengertian dari seorang kepada orang lainnya.
Selanjutnya adalah pembagian komunikasi. Komunikasi menurut cara penyampaiannya
dibagi menjadi 2 yakni yang pertama komunikasi lisan dan yang kedua komunikasi
tertulis, adapun contoh komunikasi lisan seperti : dialog, dan telepon kemudian
contoh dari komunikasi tertulis seperti : surat,naskah, gambar, spanduk. Dan
komunikasi menurut kelangsungannya juga dibagi menjadi dua yang pertama
komunikasi langsung dan yang kedua komunikasi tidak langsung, contoh komunikasi
langsung yaitu : dialog dan konsultasi sedangkan komunikasi tidak langsung seperti
telepon, chatting, SMS. Lalu ada lagi komunikasi menurut prilaku yang di bagi
menjadi dua juga yang pertama komunikasi formal semisal rapat kerja, seminal,
konferensi, dan kemudian yang kedua adalah komunikasi informal seperti kita
bicara kepada sesame teman atau lebih tepatnya tidak di ikat aturan. Dan
selanjutnya ada komunikasi non formal yaki campuran antara komunikasi formal
dan informal dalam artian santai tetapi serius seperti contoh komunikasi
individu dalam kelompok organisasi. Dan yang terakhir ada komunikasi menurut
aliran informasi, yang pertama adalah komunikasi satu arah yakni komunikasi
satu pihak saja dan komunikasi ini terjadi karena kondisi darurat lalu biasanya
komunikasi ini berbentuk Bahasa perintah. Dan selajutnya komunikasi dua arah
yakni komunikasi yang bersifat timbal balik atau salin terbuka, dan biasanya
terjadi karena adanya pertukaran informasi, gagasan, ide ataupun pendapat.
Kemudian adalagi komunikasi ke atas yakni komunikasi bawahan dengan atasannya,
lalu komunikasi ke bawah yakni komunikasi bawahan dengan atasan, dan yang
terakhir ada komunikasi ke samping yaitu komunikasi kepada orang yang memiliki
kedudukan sejajar.
Lalu bagaimana komunikasi dalam bidang perencanaan wilayah
dan kota ? komunikasi dalam perencanaan wilayah dan kota biasanya dilakukan
untuk pendekatan kepada masyarakat tentang sebuah rencana yang telah di buat
oleh seorang planner, jika kita tidak bisa berkomunikasi dengan baik, bagaimana
bisa kita sebagai seorang planner akan meyakinkan kepada masyarakat bahwa
rencana kita terhadap suatu kota akan terwujud ? jadi dalam bidang perencanaan
wilayah dan kota komunikasi tidak hanya di butuhkan untuk melakukan pendekatan
kepada masyarakat tetapi juga dilakukan untuk presentasi tentang suatu konsep
perencanaan.
Tidak lepas dari bidang perencanan wilayah dan kota, seorang
planner dalam merencanakan suatu wilayah jelas membutuhkan sebuah peta. Lalu
apa pengertian dari peta itu sendiri. Peta adalah sebuah alat peraga penyampaian
ide gambaran kenampakan bentuk muka bumi (Sandy, 1986). Sedangkan
pendapat lain mengakatan bahwa peta memiliki arti gambaran konvensional permukaan
bumi yang diperkecil dan kenampakannya dilihat dari atas (Erwin
Raisz). Lalu apa hubungannya atau apa pentingnya peta bagi seorang planner ?
jawabannya sangat penting sekli karena peta adalah salah satu media komunikasi
informasi ruang dan juga sebagai media untuk membantu pekerjaan, seperti
konstruksi jalan, navigasi, dan peta juga bisa membantu seorang planner dalam
membuat sebuah desain missal desain tata ruang wilayah, ataupun desain jalan
sekalipun, dan yang tidak kalah pentingnya lagi peta sebagai salah satu media
data, misalkan perhitungan volume, evaluasi lahan dll. Jadi peta sangat penting
bagi seorang planner atau bisa di bilang sebagai salah satu bahan perencanaan.
Selanjutnya ada macam peta, klasifikasi peta dibagi menjadi
tiga yaitu peta berdasarkan bentuk, berdasarkan sifat, dan berdasarkan skala.
Lalu dalam pembagian peta berdasarkan sifat ada peta topografi yaitu peta yang
bersifat umum dan mengandung unsur-unsur alam seperti
gunung,sugai,danau,laut,vegetasi,garis pantai, dan jalan, dan peta topografi
ini menunjukkan rupa bumi, kemudian selanjutnya ada peta tematik yaitu peta
yang bersifat selektif dan hanya mengandung unsur satu topik seperti penggunaan
lahan dan rawan bencana, dan pete sistemik ini hanya menapilkan informasi
khusus atau spesifik. Dan selanjutnya pembagian peta berdasarkan bentuk ada dua
jenis peta yakni peta garis yaitu peta yang manggambarkan bayangan permukaan
bumi pada peta yang terdiri atas garis, titik dan area yang dilengkapi teks dan
symbol sebagai tambahan informasi. Kemudian ada peta foto /citra yaitu bayangan
permukaan bumi yang disajikan dalam bentuk foto yang merupakan informasi yang
berasal dari satelit, sebagai contoh : google earth. Dan selanjutnya ada
pembagian peta berdasarkan skala ada peta skala besar yaitu peta yang memiliki
skala kurang dari 1 : 10.000 di gunakan untuk wilayah yang relative tidak luas
seperti wilayah suatu kelurahan atau kecamatan. Kemudian ada peta skala sedang
yaitu peta yang memiliki skala antara 10.000 – 100.000 digunakan untuk
menggambarkan daerah yang agak luas seperti wilayah suatu provinsi. Dan yang
terakhir peta skala kecil yaitu peta yang menggunakan skala antara 100.000 –
1.000.000 digunakan untuk menggambarkan daerah yang cukup luas biasanya berupa
wilayah provinsi dan Negara.
Karena peran pentingnya peta bagi seorang planner sebagai
komunikasi visual, peta memiliki komponen – komponen yang harus ada dalam suatu
peta yaitu Judul peta, peta harus diberi judul yang mencerminkan isi dan jenis
peta yang akan di tunjukkan. Judul peta biasanya di letakkan di bagian tengah
atas peta. Kemudian ada penunjuk arah atau mata angin yang di gunakan sebagai
penunjuk arah atau orientasi peta. Tanda ini biasanya diletkkan di sebelah kiri
atas atau di tempat kosong agar tidak mengganggu induk petanya. Selanjutnya ada
skala peta, skala peta adalah perbandingan antara pada peta dengan jarak
horizontal sebenarnya di lapangan dan berdasarkan jenisnya dibedakan menjadi
dua macam, yaitu : skala angka atau numeris, yaitu skala yang dinyatakan dalam
bentuk bilangan bulat atau pecahan. Contoh 1:25.000 berarti 1 cm jarak pada
peta = 25.000 cm (250m) jarak yang sebenarnya di lapangan. Yang kedua yatu
skala grafis contoh: berarti tiap bagian sepanjang blok garis mewakili 1 km
jarak sebenarnya. Kemudian ada legenda, legenda adalah kolom keterangn yang
berisi tentang symbol – symbol pada peta yang digunakan agar lebih mudah
difahami pembaca. Pada umumnya di letakkan di sudut kiri bawah peta. Kemudian
ada garis kerangka dan garis tepi peta yang pada umumnya disajikan garis –
garis kerangka dan garis tepi peta. Garis kerangka merupakan garis – garis yang
terdapat pada muka peta, dan garis tepi merupakan garis yang membatasi wilayah
yang dipetakan, pada umumnya dibuat rangkap dua, kolom tengahnya digunakan
untuk penulisan koordinat dan waktu pada wilayah peta tersebut. Penyajian garis
kerangka dan garis tepi biasaya dalam bentuk garis grtikul atau garis grid.
Penggunaan garis gratikul biasanya untuk peta skala kecil dan peta skala besar
biasanya menggunakan garis grid. Perpotongan dua garis gratikul merupakan
pernyatan posisi lintang dan bujur suatu titik di permukaan bumi. Kemudian ada
sumber data dan tahun pembuatan peta, sumber data diperlukan untuk mengetahui
sumber peta tersebut diperoleh dan tahun pembuatan peta berguna untuk mengetahui
tahun pembuatan peta tersebut, terutama pada peta – peta yang menggambarkan
keadaan wilayah yang cepat berubah. Kemudian ada inset yang memiliki arti
gambar peta yang berada di luar peta utama tetapi masih berada di dalam garis
tepi dengan ukuran lebih kecil. Inset berfungsi sebagi petunjuk lokasi suatu
daerah terhadap daerah sekitarnya yang lebih luas. Kemudian Simbol dan tata
warna, symbol merupakan tanda – tanda khusus yang umum diguanakn untuk ewakii
keadaan sebenarnya. Symbol peta di bagi menjadi 4 bagian yaitu: symbol titik
dapat dibedakan atas 3 yaitu: symbol piktoral ( symbol gambar ) yaitu symbol
yang berupa gambar seperti keadaan sebenrnya, symbol geometric yaitu symbol
yang berupa bangun matematika, symbol huruf yaitu yang berupa bentuk huruf yang
di ambil huruf pertama atau kedua dengan nama unsur yang di gambarkan.
Symbol garis. Symbol pada peta yang menggunakan garis untuk
menunjukkn suatu objek di permukaan bumi. Garis juga digunakan untuk
menunjukkan perbedaan tingkat kualitas, yang dikenal dengan isolines. Berikut
ini macam – macam isolines: kontur yaitu garis yng menunjukkan ketinggian yang
sama, isohyet yaitu garis dengan jumlah curah hujan sama., isobar yaitu garis
dengan tekanan udara sama, isogon yaitu garis dengan deklinasi magnet yang sama,
isotherm yaitu garis denganangka suhu sama, isopleth yaitu garis yang
menunjukkan angka kuntitas yang bersamaan. Simbol wilayah. Symbol dalam peta
yang digunakan untuk menunjukkan objek di permukaan bumi seperti pemukiman,
areal pertanian,perkebunan, dan lain sebagainya. Symbol warna, BIRU: symbol perairan, misalnya sungai,danau, dan
laut. HIJAU: symbol vegetasi, dataran
rendah, dan hutan. COKELAT: symbol daerah kontur, daerah pegunungan. KUNING: symbol untuk daerah kering, daerah dataran
tinggi. MERAH: symbol untuk daerah yang panas
dan unsur peta yang penting lainnya, misalnya jalan kota. HITAM: symbol untuk
penanaman objek pada peta, misalnya judul peta, nama kota, gunung, laut, dan
semua unsur geografi. Symbol warna biasanya digunakan untuk mempertegas
informasi suatau daerah, umumnya digunakan pada peta berwarna
Dan dari semua data di atas seorang
planner akan menghasilkan produk – produk perencanaan yang dibagi menjadi dua,
yang pertama adalah produk utama (diperintahkan menurut undang-undang ) dan
produk pelengkap (tidak diperintahkan melalui undang – undang):
Produk
utama :
–
RPJP (Rencana Pembangunan Jangka Panjang), RPJM (Rencana Pembangunan Jangka
Menengah), RKPD (Rencana Kerja Perangkat Daerah), RENSTRA (Rencana Strategis),
SKPD (Satuan Kerja Perangkat Daerah)
–
RTRW (Rencana Tata Ruang Wilayah), Rencana Rinci Tata Ruang, Rencana Kawasan
Strategis, dll
Produk
pelengkap :
–
Master plan kawasan, master plan kegiatan pembangunan.dll.
–
Rencana khusus sektoral : SISTRANAS , TATRAWIL, RIPPDA
Sedangkan peta pada produk perencanaan ada berbagai macam seperti RTRW
nasional, RTRW provinsi, RTRW kota, RTRW kabupaten, RDTRK (), RTBL (), sedangkan
perbedaan visualisasi masing – masing
peta terlihat pada bentuk digitasinya. Sedangkan muatan – muatan pada setiap
berbeda antara satu dengan yang lain, yang pertama RTRW nasional memuat tentang
Rencana Struktur Ruang Wilayah Nasional, Rencana Pola Ruang Wilayah Nasional, Penetapan
Kawasan Strategis Nasional, Arahan Pemanfaatan Ruang Wilayah Nasional. Yang
kedua RTRW Provinsi memuat tentang Rencana Struktur Ruang Wilayah Provinsi, Rencana Pola Ruang Wilayah
Provinsi, Penetapan Kawasan Strategis Provinsi, Arahan Pemanfaatan Ruang Wilayah Provinsi. Dan selanjutnya ada
RTRW kabuaten yang memuat tentang: Rencana Struktur Ruang Wilayah Kab/Kota, Rencana
Pola Ruang Wilayah Kab/Kota, Penetapan Kawasan Strategis Kab/Kota, Arahan
Pemanfaatan Ruang Wilayah Kab/Kota. Kemudian ada RDTK yang di dalamnya terdapat
Rencana Pola Ruang Wilayah Provinsi, Rencana Jaringan Prasarana, Penetapan
bagian wilayah perencanaan yang diprioritaskan, Peraturan zonasi. Terakhir ada RTBL
yang mencakup Rencana umum dan panduan rancangan, dan dari semua peta di atas
kita bisa mearik kesimpulan bahwa semakin kecil peta kawasan maka semakin
detail info data pada peta tersebut.
peta RTRW NASIONAL |
peta RTRW Provinsi |
peta RTRW Kabupaten |
Peta RTRW Kabupaten |
Sedangkan untuk penyebaran informasi produk
perencanaan bisa melalui media informative yang bisa di jangkau oleh semua
kalangan, bukan hanya saja kalangan menengah ke atas yang bisa memahami apa itu
produk perencanaan namun juga masyarakat kalangan menengah kebawah, jadi bisa
menggunakan media seperti, poster, video, animasi, spanduk atau yang lainnya
seperti contoh poster di bawah ini
Poster Perencanaan |
Dan tools atau aplikasi untuk membuat produk – produk
perencanaan ada banyak diantaranya ada corel draw yang biasanya digunakan untuk
membuat poster perencanaan, lalu kemudian ada sketch up yang biasa di gunakan
dalam pembuatan sketch tata ruang pada konsep perencanaan selanjutnya ada
autocad yang berguna untuk digitasi peta, kemudian ada juga arcgis yang
fungsinya sama untuk digitasi peta tetapi ada perbedaan antara autocad dan
arcgis, perbedaannya yaitu terletak pada database, kalua di autocad tidak bisa
meginput database langsung, sedangkan kalua di arcgis bisa langsung menginput
database ke dalam peta tersebut,
jadi mungkin itu kira – kira yang saya bisa
bahas dalam post kali ini.